Advertisement

Responsive Advertisement

Sunday, 11 November 2018

Makan @Bakso Remaja Malang

7 November 2018 - Sore itu, pas lagi dijalan menuju ke tukang fotocopy (padahal tujuannya untuk ngeprint dengan kertas A3 tapi tetap aja disebutnya tukang fotocopy ya), ku ngeliat gerobak bakso motor yang mirip dengan gerobaknya Bakso Malang Enggal Laris/Bakso Malang Enggal Sari yang Jinglenya khas. - Ku sebut jingle, karna gatau sebutannya apa untuk rekaman suara yang nyebutin produk jualannya yang keluar dari pengeras suara. - Saat itu juga ku minta Sugeng untuk berhenti dan beli baksonya, tapi dia bilang "ngeprint dulu aja, abis itu baru kita cari". Dengan entengnya dia menganggap kalau penjual baksonya berseliweran kemana-mana. Dan emang kemana-mana, cuma tujuannya kan ga terdeteksi dan sesuatu yang sangat kebetulan sekali kalau emang nemu dijalan. Tapi akhirnya ku ngikutin aja, penuh harap. Manatau secara ga sengaja papasan dijalan sama Kang Baksonya.

Sampe di tempat fotokopian yang bisa ngeprint juga → Kelar ngeprint → Melanjutkan petualangan mencari cinta sejati Kang Bakso Malang.

Kita udah muter-muterin kecamatan tapi ga ketemu. Apa sudah hukum alam ya kalau sesuatu ketika dicari akan membuat kita sangat berusaha untuk menemukannya? Sementara ketika ga dicari, sesuatu itu malah lalu lalang di hadapan. Ku sering berada di posisi ini kalau lagi pengen Pao Ayam.


"Kan ga ada." Keluhku ke dia.
"Yaudah kita balik lagi aja ke tempat tadi."
"Mana ada lagi, udah jalan pasti, emangnya dia nungguin kita?"
"Iya" lagi, menjawab dengan enteng.
"Yaudah, mana hp, sini ku cari di google."
"Mana ada, Enggal Laris itu penjual bakso Indie, mereka usaha sendiri nyari pembeli."
"Ya-ya, ga punya website gitu mereka ya?" Ku nanggapin lelucon dia yang krik-krik dengan tanggapan yang krik-krik juga, tapi tanganku tetap nyari Bakso Malang Enggal Sari/Laris di Google. Dan emang beneran ga ada, jadi ku ngeklik saran Google disitu yang tulisannya Bakso Malang Batam.

Ada beberapa lokasi, dan yang terdekat adalah Bakso Remaja Malang. Masih sekecamatan. Jadi kita langsung gerak menuju lokasi sesuai map dibawah:
Sumber: Google Maps

Kita dari Puri Legenda lewat Legenda Malaka, terus ke Mega Legenda karna ngiranya disini, dan pas buka Maps lagi, mbak-mbak mapsnya mengarahkan kita balik ke Legenda Malaka lagi. Dan akhirnya sampe di titik yang sesuai dengan yang di Maps, tempatnya rame sekali. Kita jadi ga ragu, biasanya kalo rame berarti makanannya enak. Tapi pernyataan ini ga selalu benar sih, jangan dijadikan sugesti. Karna rasa itu relatif, tergantung selera manusianya. Makanya mudah sekali terjadi pertikaian yang membuat warga twitter bahagia ↔ anak twitter pasti paham korelasinya

Walaupun rame, kita masih kebagian meja yang kosong untuk milih makan ditempat. Kita ga dikasi buku menu, tapi depan kanan kiri ada banner menu yang lengkap dengan harga. Kita berdua pesan bakso urat, dan penampakannya kayak gini:


Terdiri dari:
  1. Bakso Urat yang diameternya ±2" (bisajadi salah, ini perkiraan, ku ga beneran bawa penggaris untuk ngukur baksonya.)
  2. Bakso Kecil yang diameternya ±2cm (sama, ini juga cuma prediksi)
  3. Sayur yang hijau itu kayanya sawi hijau
  4. Tauge
  5. Tahu Bakso
  6. Mie Putih
  7. Mie Kuning
  8. Pangsit Basah
  9. Pangsit Goreng
  10. Kulit Pangsit Goreng
  11. Daun Sop
  12. Bawang Goreng
  13. Kuah
  14. dll yang tidak ku ketahui
Rasanya? ENAK. Pantesan rame, dan harganya Rp10.000. MAKIN ENAK. 


Ku ga kecewa sama rasanya, sampe lusanya (9 November 2018) balik lagi. Kali ini ga kebagian tempat duduk, tapi kita rela nunggu bentar sampe akhirnya ada meja yang kosong. Dia pesan Bakso Urat (lagi) dan aku kali ini nyobain Mie Ayamnya, Mie Ayam Bakso Urat Pangsit. 


Terdiri dari:
  1. Mie Kuning (Khusus Mie ayam, Beda dengan Mie kuning Bakso)
  2. Ayam (Nah ini ayamnya beda, lebih mirip ayam yang di Soto)
  3. Timun (Menurutku Acar Timun, ada rasa acarnya soalnya)
  4. Sayur Selada (Beda jugakah? biasanya sawi hijau kan ya)
  5. Bakso Urat 
  6. Pangsit Basah
  7. Pangsit Goreng
  8. Daun Sop
  9. Bawang Goreng
  10. Kuah
  11. Dll yang tidak ku ketahui
Mie ayamnya lain dari yang pernah ku makan. Rasanya? Enak. Tapi mungkin akan lebih suka ketika ga dipakein acar, gatau kalau ada acarnya, salah satu makanan yang keseringan ku taruh di pinggiran piring. Tetap enak, dan ludes. Harganya Rp. 15.000,-

Dugaan untuk pernyataan "Biasanya kalo rame berarti makanannya enak." disini sangat tepat.



2 comments: