Sumber: inanesia.com
Penanganan sampah memang tidaklah mudah, bahkan jika kamu adalah
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan sekalipun. Peraturan yang tegas
mungkin saja dibuat untuk memberikan efek jera dan menakut-nakuti warga
agar tidak membuang sampah sembarangan. Namun, meskipun peraturannya
adalah denda sebesar Rp. 100.000.000,00, hal ini akan percuma apabila
ketika tidak ada yang mengawasi dianggap sebagai kesempatan untuk
melanggar aturan tersebut.
Tidak mudah bukan berarti tidak
mungkin, setiap individu dapat membantu penanganan sampah yang volumenya
semakin meningkat layaknya peningkatan populasi penduduk. Yang dapat
dilakukan adalah hal-hal sebagai berikut:
Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik
Sumber: youtube.com/tunasfitrah
Pemisahan sampah organik dan anorganik dapat kamu lakukan dimulai
dari tempat tinggal, dan ini mengharuskanmu untuk memiliki tong sampah
lebih dari satu. Kamu tidak perlu membeli tong sampah yang harganya
sangat mahal kok, belilah yang sesuai dengan budget belanja atau
manfaatkan ember bekas cat.
Sampah organik merupakan sampah yang
berasal dari sisa mahkluk hidup, misalnya dedaunan, ranting pohon,
bangkai hewan dan sisa pengolahan makanan yang dapat terurai secara
alami. Kamu bisa mengolah dan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk
kompos dan berbagai macam pakan bagi ternak. Sementara, sampah anorganik
adalah sampah yang tidak dapat terurai secara alami, seperti berbagai
macam sampah plastik, kaca, kaleng dan lain-lain. Meski begitu, sampah
anorganik dapat di daur ulang bahkan ada beberapa yang laku dijual.
Dengan
melakukan pemisahan sampah ini, kamu sedikit membantu pengolahan sampah
di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) agar tidak terjadi penumpukan sampah.
Sebenarnya
akan lebih baik lagi jika didukung oleh pemerintah dengan menyediakan
tempat sampah terpisah yang memadai, dan proses pengangkutan sampah
dengan truk pengangkut sampah yang memadai pula hingga proses pengolahan
yang baik di TPA.
Tidak Membakar Sampah
Sumber: http://batam.tribunnews.com
Masih banyak yang menjadikan pembakaran sampah di pekarangan rumah
adalah solusi untuk memusnahkan sampah rumah tangga dan lainnya.
Padahal, selain membuat jemuran jadi bau, membakar sampah juga berbahaya
bagi kesehatan bahkan dapat merusak atmosfer bumi. Mengenai pembakaran
sampah ini sebenarnya sudah diatur dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah yang berbunyi "Setiap orang dilarang membakar
sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah".
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 juga menyebut bahwa Peraturan Daerah
dapat menentukan sanksi pidana kurungan atau denda atas tindakan
pembakaran sampah. Ketika kamu memutuskan untuk tidak membakar sampah,
maka kamu telah mencegah hal buruk menimpa orang lain, lingkungan dan
bumi.
Memanfaatkan Sampah jadi Ide Kreatif
Sumber: https://ramesia.com
Sampah yang selama ini terbuang begitu saja ke tempat sampah sebenarnya
bisa dimanfaatkan menjadi barang-barang yang berguna dan bernilai jual.
Ditangan orang-orang yang kreatif, sampah diolah menjadi tas hingga
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Hal ini sangat membantu dalam
upaya mengurangi volume sampah sekaligus mendapatkan keuntungan berupa
materi. Apabila diolah lebih baik lagi, maka akan menciptakan lapangan
kerja. Bayangkan apabila kamu adalah salah satu dari orang kreatif
tersebut, yang kamu lakukan sudah setara dengan yang dilakukan para
superhero yang tujuannya adalah untuk menyelamatkan bumi.
Membuang Sampah pada Tempatnya
Sumber: orami.co.id
Membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang termudah untuk kamu
lakukan. Meskipun terbilang yang paling mudah, ini justru yang paling
penting untuk dilakukan dibanding yang lainnya. Karena ketika kamu
memiliki kesadaran untuk tak membuang sampah sembarangan, itu artinya
kamu sangat peduli dengan lingkungan di sekitarmu. Dan kamu bertanggung
jawab sebagai sumber sampah.
Sampah sekecil apapun tetap akan
berpengaruh buruk jika dibuang tidak pada tempatnya. Pernah dengar
peribahasa "Seikit demi sedikit, lama - lama menjadi bukit."? Nah, sama
halnya dengan sampah. Sedikit sampah bisa menjadi bukit sampah bila
kebiasaan membuang sampah sembarangan tak kunjung dihentikan. Masih
lebih baik bila sampah-sampah itu diangkut petugas kebersihan atau
diadakan gotong royong warga. Jika tidak, akan jadi sumber penyakit atau
banjir.
Lakukanlah hal baik yang termudah ini, biasakan untuk
membuang sampah ditempatnya hingga kamu benar-benar terbiasa dan merasa
"ga enakan" jika harus membuang sampah sembarangan. Jangan lagi dengan
mudahnya melempar sampah ke jalan, laut atau sungai, apalagi rumah
tetangga.
No comments:
Post a Comment