Advertisement

Responsive Advertisement

Tuesday 9 September 2014

ARTIKEL - SAMPAH

“Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”. Seperti halnya sampah yang sangat mudah ditemukan dibelahan bumi manapun, baik itu didarat maupun dilaut, udara juga ada. Bahkan ada penelitian mengenai sampah plastik yang dapat berubah menjadi serpihan-serpihan sangat kecil yang dikonsumsi oleh makhluk hidup dilaut, hal ini juga membahayakan manusia yang terlibat dalam rantai makanan. Ketika tau akan hal ini, semoga sebagian dari mereka yang terbiasa membuang sampah ke laut akan menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Setidaknya mereka tidak lagi membuang sampah ke laut yang merupakan habitat makhluk hidup ciptaan Tuhan lainnya.

Jumlah sampah yang berlebihan ditambah dengan bertambahnya jumlah manusia yang memiliki kekurangan akan kesadaran untuk mematuhi kalimat “Buanglah sampah pada tempatnya!” ini dapat merugikan berbagai pihak. Bukan hanya mereka yang tidak patuh, tetapi segala hal yang ada disekelilingnya.

Plastik pertama kali diperkenalkan ditahun 1975 oleh Montgomerry Ward, Sears, J.C. Penny dan Jodan Marsh. Penemuan yang hingga saat ini masih digunakan oleh manusia walaupun sekarang telah diketahui bahwa dampak plastik sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, parahnya plastik dapat menyebabkan kanker. 

Ada beberapa cara untuk mengurangi pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu dengan selalu membiasakan diri membawa tas belanja dari rumah. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa supermarket ataupun pasar lainnya telah menyediakan kantong plastik untuk menampung barang belanjaan. Hal itu yang membuat sebagian orang berpikir bahwa tidak akan apa-apa apabila tidak membawa tas belanja sendiri.

Hanya saja ada salah satu daerah di Indonesia yaitu di Sulawesi Selatan, tepatnya di Selayar. Di daerah ini para pedagangnya tidak memberikan kantong plastik secara gratis. Sehingga setiap orang yang belanja berpikir lebih baik membawa tas belanja dibanding harus membayar lagi untuk kantong plastiknya. Dan munculah ide untuk membuat tas belanja dari benda yang sebagian orang pikir hanya sampah. Kemasan minuman gelas.

Untuk membuat sebuah tas belanja, dibutuhkan puluhan kemasan teh gelas yang tadinya seharusnya memenuhi tempat sampah. Tidak hanya tas belanja, dari kemasan-kemasan minuman gelas tersebut dapat membentuk banyak hal seperti keranjang dan lain-lain. Bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat di Pulau Selayar, selain itu juga ramah lingkungan.


Semakin marak pebisnis di Indonesia, dibantu dengan adanya bantuan dari pemerintah yang memberikan kemudahan bagi usaha kecil menengah yang mulai menjamur. Peran wirausaha yang mana dengan semakin banyaknya wirausaha maka semakin besar kemungkinan Negara tersebut menjadi Negara maju.


No comments:

Post a Comment