“Segala sesuatu
yang berlebihan itu tidak baik”. Seperti halnya sampah yang sangat mudah
ditemukan dibelahan bumi manapun, baik itu didarat maupun dilaut, udara juga
ada. Bahkan ada penelitian mengenai sampah plastik yang dapat berubah menjadi
serpihan-serpihan sangat kecil yang dikonsumsi oleh makhluk hidup dilaut, hal
ini juga membahayakan manusia yang terlibat dalam rantai makanan. Ketika tau
akan hal ini, semoga sebagian dari mereka yang terbiasa membuang sampah ke laut
akan menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Setidaknya mereka tidak lagi
membuang sampah ke laut yang merupakan habitat makhluk hidup ciptaan Tuhan
lainnya.
Jumlah sampah
yang berlebihan ditambah dengan bertambahnya jumlah manusia yang memiliki
kekurangan akan kesadaran untuk mematuhi kalimat “Buanglah sampah pada
tempatnya!” ini dapat merugikan berbagai pihak. Bukan hanya mereka yang tidak
patuh, tetapi segala hal yang ada disekelilingnya.
Plastik pertama
kali diperkenalkan ditahun 1975 oleh Montgomerry Ward, Sears, J.C. Penny dan
Jodan Marsh. Penemuan yang hingga saat ini masih digunakan oleh manusia
walaupun sekarang telah diketahui bahwa dampak plastik sangat berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan manusia, parahnya plastik dapat menyebabkan
kanker.
Ada beberapa
cara untuk mengurangi pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari, salah
satunya yaitu dengan selalu membiasakan diri membawa tas belanja dari rumah. Mungkin
sebagian orang berpikir bahwa supermarket ataupun pasar lainnya telah
menyediakan kantong plastik untuk menampung barang belanjaan. Hal itu yang membuat
sebagian orang berpikir bahwa tidak akan apa-apa apabila tidak membawa tas
belanja sendiri.
Hanya saja ada
salah satu daerah di Indonesia yaitu di Sulawesi Selatan, tepatnya di Selayar.
Di daerah ini para pedagangnya tidak memberikan kantong plastik secara gratis.
Sehingga setiap orang yang belanja berpikir lebih baik membawa tas belanja
dibanding harus membayar lagi untuk kantong plastiknya. Dan munculah ide untuk
membuat tas belanja dari benda yang sebagian orang pikir hanya sampah. Kemasan
minuman gelas.
Untuk membuat
sebuah tas belanja, dibutuhkan puluhan kemasan teh gelas yang tadinya
seharusnya memenuhi tempat sampah. Tidak hanya tas belanja, dari
kemasan-kemasan minuman gelas tersebut dapat membentuk banyak hal seperti
keranjang dan lain-lain. Bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat di Pulau
Selayar, selain itu juga ramah lingkungan.
Semakin marak
pebisnis di Indonesia, dibantu dengan adanya bantuan dari pemerintah yang memberikan
kemudahan bagi usaha kecil menengah yang mulai menjamur. Peran wirausaha yang
mana dengan semakin banyaknya wirausaha maka semakin besar kemungkinan Negara
tersebut menjadi Negara maju.
No comments:
Post a Comment