Advertisement

Responsive Advertisement

Wednesday 26 February 2020

Sedih. Sangat.

Berbulan-bulan di Draft ini:


Barusan banget, abis nemenin Lina ke komplek sebelah untuk ngambil teks yang dia butuhin. Di jalan pulang, pas dipersimpangan jalan, kita papasan sama dua pengendara motor. Yang satu boncengin temennya dan yang satu lagi sendirian. Cowo semua, yang menurut perkiraanku masih anak sekolah tiga-tiganya. Yang berdua, ya diem aja lewat kayak biasa. Nah, yang sendirian ini neriakin "pec*n". Langsung sedih dengernya, gada siapa-siapa lagi disitu, yang kemungkinan kata-kata itu ditujukan untuk kami. Begitu pikirku. Tapi yang bikin sedih bukan soal kata-kata itu ditujukan untuk siapa, melainkan karna se-ringan itu dia ngucapin kata-kata ga sopan semacam itu ke orang yang ga dikenal. Ya tetap buruk sih kalo dia ngucapin ke orang yang dikenal juga.

No comments:

Post a Comment